Pendiri Detik(dot)com, CEO Virtual
Tak mudah menemukan informasi tentang Kota Pontianak melalui internet. Keluhan seperti ini diungkapkan founder portal berita ternama, detik.com, Nukman Luthfie, Minggu (21/6).
"Menurut saya, Kota Pontianak ini kaya potensi, tapi sayang sekali sangat miskin info," kata Nukman, yang diundang ke Kota Khatulistiwa sebagai pembicara dalam satu seminar mengenai blogger.
Ia menilai, para blogger di Kota Pontianak belum peduli terhadap perlunya menyampaikan informasi tentang kota ini di dunia maya. Akibatnya, orang luar yang hendak berkunjung, kerap tak punya bayangan tentang keunikan, kekhasan, maupun potensi daerah ini.
"Sebelum berangkat ke sini, saya search berbagai info di internet. Sayang sekali, tak banyak informasi yang tersedia. Sampai di sini, saya malah bingung mau jalan-jalan ke mana?" ujar konsultan online terkemuka di Indonesia ini.
Padahal, menurut Nukman, banyak sekali potensi kota yang sangat "seksi" untuk ditampilkan. Tinggal perlu kreativitas dan sedikit waktu luang bagi para blogger, untuk sekadar berbagi informasi yang bisa diakses orang seluruh jagad.
Ia menyentil, sebagai orang di daerah seharusnya punya kewajiban moral untuk mengangkat nama daerah. Tak perlu pusing-pusing memikirkan caranya, toh dunia maya menawarkan begitu banyak alternatif.
"Setelah saya melihat sepintas, sesungguhnya banyak hal menarik yang bisa dikomunikasikan. Hal-hal sederhana mungkin saja justru bisa jadi obyek wisata yang infonya bisa menarik para pelancong di luar sana," kata sarjana teknik nuklir yang justru merasa enjoy sebagai seorang penulis, dan kini pengusaha online.
Ini memang bukan kali pertama Nukman datang ke Kota Pontianak. Tiga tahun lalu, ia sempat datang untuk memenuhi undangan sebuah seminar.
Ia mengaku banyak kemajuan dicapai Kota Pontianak, terutama terlihat dari jalanan yang sudah ramai oleh kendaraan yang lalu lalang ketimbang tiga tahun sebelumnya. Ini membuktikan, perekonomian masyarakat juga tumbuh.
"Bagi kalian, mungkin tak terasa ada kemajuan. Tapi bagi saya, yang punya jarak terhadap waktu, kemajuan itu terasa sekali. Hanya saya heran, air di hotel kok warnanya kuning?" celetuknya sambil tertawa.
Ia pun sempat mengaku blank ketika sepintas menelusuri Kota Pontianak. Karena saking seringnya berkunjung ke berbagai kota, ia sampai lupa di mana dia berada.
"Tadi saya agak rancu, apakah ini Kota Balikpapan atau Kota Pontianak. Habis tak ada ciri khas sih, hahaha," tawanya berderai. (end)
Sumber: Tribun Pontianak, 22 Juni 2009
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah berkomentar :)