Jangan kau coba-coba mengotbahiku, keparat
Malamku menjadi tak lagi tenteram
Dan tidurku terasa menggerus luka
Nafasku kian gelisah
Tak sabar
Sungguh tak sabar
Menanti saat itu:
Tawamu terhenti berubah rona ketakutan
Congkakmu menyeret kemunafikanmu menuju bara api
Dan di sana aku telah menantimu dengan mandau terhunus
Sekali tebas, kaupun mampus dengan gelindingan kepala meniti jejak-jejak keangkuhan yang selalu dan selalu kausembunyikan dibalik senyummu yang memuakkan
Maka,
Jangan coba-coba mengotbahiku
Karena saat itu segera tiba (*)
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah berkomentar :)