writing, sharing, expressing

Gustavo Gutiérrez: Bapa Teologi Pembebasan

Tulisan tentang Bapa Teologi Pembebasan ini saya sunting dari sumber Wikipedia bahasa Indonesia. Seorang tokoh bernama Gustavo Gutiérrez Merino OP merupakan teolog dari Peru dan juga imam Dominikan.

Pria kelahiran Lima, Peru pada 8 Juni 1928 ini dianggap sebagai pendiri Teologi Pembebasan. Gutiérrez menjabat sebagai Profesor John Cardinal O'Hara dalam bidang Teologi di Universitas Notre Dame.

Dia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan hidup dan bekerja di antara orang-orang miskin di Lima.

Sepak terjangnya di dunia akademis mencatatkan beberapa predikat, di antaranya menjadi profesor di Universitas Katolik Kepausan di Peru dan profesor tamu di banyak universitas terkemuka di Amerika Utara dan Eropa.

Ia juga anggota Akademi Bahasa Peru. Gutiérrez menjadi anggota dewan direktur jurnal internasional berna,a Concilium.

Legiun Kehormatan oleh pemerintah Perancis diberikan pada 1993 sebagai bentuk apresiasi karyanya yang tak mengenal lelah. Gutiérrez pernah belajar kedokteran dan sastra (Peru), psikologi dan filsafat (Leuven), dan mendapat gelar doktor dari Institut Pastoral d'Etudes Religieuses (IPER), Université Catholique di Lyon.

Karya terobosan Gutiérrez yakni A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation (1971), menjelaskan pemahamannya tentang kemiskinan Kristen sebagai suatu tindakan solidaritas penuh cinta kasih dengan kaum miskin maupun sebagai protes pembebasan melawan kemiskinan.

Menurut Gutiérrez, “pembebasan” sejati mempunyai tiga dimensi utama. Pertama, ia mencakup pembebasan politik dan sosial, penghapusan hal-hal yang langsung menyebabkan kemiskinan dan ketidakadilan.

Kedua, pembebasan mencakup emansipasi kaum miskin, kaum marjinal, mereka yang terinjak-injak dan tertindas dari “segala sesuatu yang membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan diri dengan bebas dan dengan bermartabat”.

Ketiga, teologi pembebasan mencakup pembebasan dari egoisme dan dosa, pembentukan kembali hubungan dengan Allah dan dengan orang-orang lain.

Teologi pembebasan dan Gutiérrez telah berulang kali diperiksa secara cermat oleh Paus. Bukunya A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation dibahas oleh Kardinal Ratzinger (kini Paus Benedictus XVI) dan ditemukan mengandung banyak gagasan yang dianggap mengganggu.

Pada September 1984, sekelompok uskup Peru dipanggil ke Roma untuk mendengar langsung kecaman terhadap Gutiérrez dari Vatikan, namun para uskup itu tetap mendukung Gutiérrez. Meskipun Gutiérrez sendiri tidak dikenai sanksi, banyak teolog pembebasan lainnya mendapatkan sanksi kepausan.

Karena hubungan antara para pengikut teologi pembebasan dan kelompok-kelompok komunis seperti Sandinista, yang (umumnya karena orang-orang miskin dilihat sebagai calon potensial pemberontak komunis) banyak imam yang berpikiran pembebasan dibunuh di negara-negara Amerika Selatan pada tahun 1980-an, yang paling terkenal di antaranya adalah Uskup Agung Oscar Romero.

Buku-buku yang merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol ke dalam bahasa Inggris adalah A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation; We Drink From Our Own Wells: The Spiritual Journey of A People; On Job: God-Talk and the Suffering of the Innocent; The Truth Shall Make You Free; The God of Life; Las Casas: In Search of the Poor of Jesus Christ. (*)



1 komentar:

  1. saya sering mendengar tentang teologi pembebas Gustavo Gutierrez, tapi belum pernah membaca buku aslinya. Dimana saya bisa dapatkan di Kalbar ini ?

    BalasHapus

terima kasih telah berkomentar :)

Gustavo Gutiérrez: Bapa Teologi Pembebasan