writing, sharing, expressing

Hidup yang Begini-begini Saja

* Mencoba Merenung di Akhir Tahun

Sekian deret tahun telah tertinggal di belakang. Bagaikan bekas kulit tapak sepatu yang lepas dari ruas jalan yang satu ke jalan yang lainnya. Meninggalkan jejak seperti con-block yang tersusun tak tentu arah.
Apa yang sudah kuraih? Apa yang sudah kucapai. Jika menggunakan ukuran alam fana, sejujurnya nyaris tak ada apa-apanya. Bagai berputar di situ-situ saja.

Mungkin, sahabat yang "lebih beriman", bisa menilai, gue orang yang kurang bersyukur. "Udah diberi hidup sama Tuhan, loe kagak bersyukur," begitu mungkin vonisnya.

Walahu'alam. Beginilah adanya. Penghunjung 2009 kian depat. Tahun depan mulai menampakkan bayang-bayang kemunculannya. Umur kian menanjak, kehidupan masih menampakkan wajah lamanya yang senantiasa bernuasa melarat.

Point of no return? Entah di mana jawabannya. Masih kah mampu berbalik arah. Bukan dalam "mangsut" memutar waktu, tetapi kira-kira semacam banting stir. Mungkinkah?

Bisa saja Sang Khalik membisikkan jawabannya, tapi biasanya suara halus begitu susah terdengar di alam fana. Aku masih melihat, betapa "gunung" ini kian terjal saja. Licin, basah, bechek, ndak ada ojhek lagi kata Chinta Laura Ler.

Mungkin saja di balik waktu sana, ada cahaya lain. Mungkin cahaya lama, tapi lebih bersinar. Atau cahaya lama, tapi kian redup. Atau cahaya baru, penuh harapan?

Manekehetek la... Tahun penderitaan bakal lewat, akankan tahun depan juga berstatus sama? Sekali lagi, maneketehek!

Hari terakhir di kantor menjelang cuti tahunan
Pontianak, subuh Sabtu 19.12.09 pk 01.08 WIB
::masuk kantor lagi 4 Januari 2010::




1 komentar:

  1. lagi blogwalking, eh nyasar kesini...
    nice blog.. :D

    visit to my blog :
    http://yusri-outsider.blogspot.com

    BalasHapus

terima kasih telah berkomentar :)

Hidup yang Begini-begini Saja