writing, sharing, expressing

Tegang dan Sakit

Di tangan cewek ini, aku tegang! Takut ditusuk jarum suntik yang kecil tapi tajam. Huiii...tatit eh sakit!!! Tapi itulah kewajiban yang tak bisa ditolak. Aku harus merelakan beberapa takar darahku disedot dalam ampul itu, entah berapa mililiter, aku tak tanya.

Habis ini, Mas makan dulu ya. Dua jam kembali lagi, entar darahnya saya sedot lagi dikit, katanya. Ehem. Lembut dan manis. Perawat yang budiman eh budiwati.

Keluar dari lab itu, aku makan di warung. Makan banyak, karena malamnya aku harus puasa 12 jam!

Aku tak ingin tahu, apa hasil pemeriksaan itu. Tapi, bagaimana pun, aku harus mengetahuinya (lho, kok kalimatnya bolak-balik? Tolooong!) Alhasil, angka collesterol total dan LDL-ku jauh melebihi ambang batas. Ampoen! Aku tak bisa berkata-kata. Goodbye, b**i kecap, panggang, sanksang, apalah namamu. Sementara, aku harus berpantang, sampai saatnya test ulang. Apakah engkau masih mendekam di sana?



3 komentar:

  1. Haaaa.... (::kaget::) kurus nya sekarang, bang? APa g salah liat aku. Yang sabar ya, bang. Jangan diratapin, g kan jadi apa2 ntar.

    Terus saja berkarya. Jangan pernah resah karena semuanya Telah diatur oleh Dia...

    BalasHapus
  2. He...he...Duh Bg, enak pula tuh yang di pantangin tuh...aaiiii eap...sasaasa..eng...pa...pa...nggang..ngang...eee...eee..nnnnaakkk eeeuuuyyyy...... (baca-Nya seperti menyayi ya Bg,) he...he...

    BalasHapus
  3. Halo Bung Endi, apa kabar? Blognya asyik juga ya. Salam dari Makassar

    BalasHapus

terima kasih telah berkomentar :)

Tegang dan Sakit