writing, sharing, expressing

Kedatangan Orang, Berkat bagi Kami

* Pemberkatan Rumah Santo Dominikus

Suasana meriah namun khidmat sangat terasa di halaman rumah di Jl Palapa 3C, Pontianak, Selasa (29/9) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Seorang pria membuka acara dengan bacaan doa dalam bahasa Dayak Kanayatn, sambil menebarkan beras.

Keterangan foto: Ny Berdanetha JC Oevaang Oeray (dua dari kiri), berdampingan dengan Pastor Edmund C Nantes OP dalam pemberkatan Rumah Santo Dominikus, Selasa (29/9) malam. Foto by SEVERIANUS ENDI
Pria itu, Pastor Benedictus Pr, didaulat untuk membawakan ritual budaya dalam pemberkatan rumah milik para pastor dari Ordo Dominikan itu. Sebagai simbol peresmian, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Pontianak, Pastor Willian Chang OFM Cap, menetas bambu yang dilintangkan di pagar halaman.

Berikutnya, ratusan umat serta undangan, para suster, dan pastor berhimpun dalam doa. Secara bergantian, sejumlah pastor memerciki bagian ruangan dan kapel dengan air kudus, diiringi lagu dan alunan musik gerejawi.

Itulah rumah milik para pastor dari Ordo Dominikan. Ordo para pastor dari Philipina ini baru membuka pelayanan satu-satunya di Indonesia, yakni di Kota Khatulistiwa.

Istimewanya, rumah tersebut mewarisi sisi sejarah tersendiri. Di situ pernah berdiam Ny Berdanetha JC Oevaang Oeray, istri Almarhum JC Oevaang Oeray, gubernur pertama Kalbar.

"Saya pernah tinggal di sini, setelah bapak (JC Oevaang Oeray-red) meninggal. Setelah itu saya pindah. Lalu beberapa waktu lalu para pastor membeli rumah ini," tutur Ny Berdanetha kepada Tribun dengan suara pelan dan agak bergetar.

Wanita yang telah berusia lebih dari 80 tahun ini mengaku tak ingat tahun berapa persisnya dirinya tinggal di rumah itu. Ia yang mengenakan busana warna ungu muda saat itu, mengaku sedang kurang sehat karena mengalami sakit di kaki.

Superior Rumah Santo Dominikus Pontianak, Pastor Edmund C Nantes OP yang juga asal Philipina, mengatakan, sisi historis rumah itu tetap dipertahankan sebagai ciri khas. Mereka memodifikasinya dengan sejumlah motif Dayak.

Edmund menuturkan, kehadiran Dominikan untuk membangun perdamaian dengan semua orang. Terutama membuka dialog dengan saudara kita seperti umat Muslim, untuk menjalin persaudaraan yang erat.

"Kita juga sangat menghormati sisi sejarah rumah ini, karena pernah didiami istri Gubernur Kalbar yang pertama," tutur Edmund kepada Tribun.

Ia mengungkapkan kebahagiaannya melihat ramainya tamu dan undangan yang hadir. Suasana halaman rumah itu meriah, mirip pesta taman penuh keakraban.

"Kedatangan para undangan merupakan berkat bagi kami. Dengan berkat Tuhan pula, kami berharap, karya kami membangun perdamaian dan dialog lintas agama dan etnis bisa terwujud," harapnya.

Berkat juga diberikan oleh pimpinan tertinggi Dominikan di Philipina atau disebut Provincial, Pastor Quirico Pedregosa Jr OP. Selain itu, Asisten Misi Justice and Peace Dominikan, Pastor Bien Trisillia Jr OP, Bendahara Dominikan Pastor Auches OP, serta Pastor Enrico Gonzales OP yang juga dosen filsafat.

Kemudian seorang pastor Dominikan kelahiran Pontianak, J Robini Marianto OP. Serta dua Dominikan lainnya, Pastor Andrian OP dan Pastor Andreas Kurniawan OP. (severianus endi)




0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkomentar :)

Kedatangan Orang, Berkat bagi Kami